Selasa, 24 April 2012

Meringkas Informasi Dari Koran


MAKASSAR, BKM- siapa yang menyangka kalau para pekerja pengepakan ikan harus menahan dingin dan beresiko tinggi. Setiap hari mereka berada di dalam ruangan pengawet ikan dengan suhu dingin yang cukup tinggi.
            Tidak tanggung-tanggung mereka harus siap menanggung cacat tubuh, bahkan mati sekalipun.
            Betapa tidak perusahaan pengepakan ikan yang berada di Kawasan Industri Makassar (KIMA) ini hanya memiliki tenaga manual. Ironisnya, para pekerja di perusahaan tersebut tidak mendapat jaminan kesehatan.
            “Sepuluh tahun saya bekerja di sini. Saya bagian pengawetan ikan. Setiap hari berada di dalam ruangan dingin, kadang saya menggigil dan sudah beberapa kali sakit karena kedinginan,” kata Ira (30), salah seorang karyawan di perusahaan pengepakan ikan di KIMA.
            Warga asal Bulukumba ini menuturkan, pekerjaannya itu sangat beresiko, sudah banyak karyawan yang sakit dan tidak mampu melanjutkan pekerjaannya.
            “Bagaimana tidak sakit, setiap hari kami berada dalam lemari es, tempat pengawetan ikan,’ ujarnya.
            (R4/C)


Ide-ide pokok berita
-          Setiap hari pekerja pengepakan ikan berada dalam ruangan pengawet ikan dengan suhu dingin yang cukup tinggi.
-          Mereka harus siap menanggung cacat tubuh, bahkan mati sekalipun
-          Para pekerja tidak memiliki jaminan kesehatan
-          Banyak karyawan yang sakit dan tidak mampu melanjutkan pekerjaannya.

Ringkasan berita
            Di Makassar, setiap hari para pekerja pengepakan ikan berada di dalam ruangan pengawet ikan dengan suhu dingin yang cukup tinggi. Sementara mereka harus siap menanggung cacat tubuh, bahkan mati sekalipun. Terlebih lagi mereka tidak memiliki jaminan kesehatan, akibatnya banyak karyawan yang jatuh sakit dan tidak mampu melanjutkan pekerjaannya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selasa, 24 April 2012

Meringkas Informasi Dari Koran


MAKASSAR, BKM- siapa yang menyangka kalau para pekerja pengepakan ikan harus menahan dingin dan beresiko tinggi. Setiap hari mereka berada di dalam ruangan pengawet ikan dengan suhu dingin yang cukup tinggi.
            Tidak tanggung-tanggung mereka harus siap menanggung cacat tubuh, bahkan mati sekalipun.
            Betapa tidak perusahaan pengepakan ikan yang berada di Kawasan Industri Makassar (KIMA) ini hanya memiliki tenaga manual. Ironisnya, para pekerja di perusahaan tersebut tidak mendapat jaminan kesehatan.
            “Sepuluh tahun saya bekerja di sini. Saya bagian pengawetan ikan. Setiap hari berada di dalam ruangan dingin, kadang saya menggigil dan sudah beberapa kali sakit karena kedinginan,” kata Ira (30), salah seorang karyawan di perusahaan pengepakan ikan di KIMA.
            Warga asal Bulukumba ini menuturkan, pekerjaannya itu sangat beresiko, sudah banyak karyawan yang sakit dan tidak mampu melanjutkan pekerjaannya.
            “Bagaimana tidak sakit, setiap hari kami berada dalam lemari es, tempat pengawetan ikan,’ ujarnya.
            (R4/C)


Ide-ide pokok berita
-          Setiap hari pekerja pengepakan ikan berada dalam ruangan pengawet ikan dengan suhu dingin yang cukup tinggi.
-          Mereka harus siap menanggung cacat tubuh, bahkan mati sekalipun
-          Para pekerja tidak memiliki jaminan kesehatan
-          Banyak karyawan yang sakit dan tidak mampu melanjutkan pekerjaannya.

Ringkasan berita
            Di Makassar, setiap hari para pekerja pengepakan ikan berada di dalam ruangan pengawet ikan dengan suhu dingin yang cukup tinggi. Sementara mereka harus siap menanggung cacat tubuh, bahkan mati sekalipun. Terlebih lagi mereka tidak memiliki jaminan kesehatan, akibatnya banyak karyawan yang jatuh sakit dan tidak mampu melanjutkan pekerjaannya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar