Rabu, 11 April 2012

Resensi Novel


Resensi Novel - Autumn In Paris
Judul Novel : Autumn In Paris
Penulis : Ilana Tan
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2007
Tebal : 280 halaman
Harga : Rp. 43.350,00

Tara Dupont, tokoh utama cerita ini adalah blasteran Paris-Indonesia tetapi ia menyukai Paris dan musim gugur. Tara Dupont juga tinggal di Paris hidup bersama ayahnya dan bekerja sebagai seorang penyiar di stasiun radio yang cukup terkenal. Ia juga mempunyai seorang kakak angkat berkebangsaan Perancis yang ia pikir adalah cintanya.
Sampai akhirnya ia bertemu dengan Tatsuya Fujisawa, seorang arsitek yang sedang bekerja di Paris, teman dari kakak angkat Tara. Tatsuya adalah seorang lelaki Jepang yang membenci musim gugur di Paris, namun pertemuannya dengan Tara mengubah pendiriannya tentang musim gugur di Paris. Ia menyukai musim gugur di Paris karena Tara.
Awalnya, mereka bertemu secara tidak disengaja. Merekapun menjadi semakin dekat dan cocok tanpa disangka-sangka. Masa-masa indah mereka lalui bersama, berjalan-jalan ke tempat-tempat indah di Paris, melihat pemandangan kota Paris yang romantis. Namun sayangnya, takdir kehidupan membuat mereka berada dalam suatu dilema ternyata mereka adalah saudara, mereka memiliki ayah yang sama.
Di saat mereka saling mencintai, ternyata ada saja yang menghalangi mereka.
Tatsuya harus menjauhkan diri dari Tara, walaupun ia merasa itu sangat sulit. Kenyataan yang pahit telah membuatnya bimbang. Sampai akhirnya Tara juga mengetahui kenyataan pahit tersebut... dan cinta mereka berada di dalam cobaan yang berat. Pada akhirnya Tatsuya Fujisawa kembali ke Jepang mengalami kecelakaan sehingga koma dan akhirnya meninggal.
Buku ini merupakan salah satu buku yang patut untuk dibaca. Ceritanya memang menyedihkan dan mengharukan, namun tidak cengeng. Romantisme juga terasa sekali di dalam novel ini. Seperti saat Tatsuya menuliskan perasaan di dalam surat dan mengirimkannya ke radio. Ilana Tan mengemas cerita ini dengan sangat menarik. Jalan ceritanya pun tidak mudah ditebak. Banyak juga pengetahuan mengenai kota Paris, yang mungkin akan berguna bagi kita. Juga ada banyak kata-kata dalam bahasa Perancis yang dapat kita pelajari.
Ilana juga melukiskan pemandangan kota Paris dengan kalimat yang indah, membuat kita menjadi penasaran dengan kota Paris dan ikut membayangkannya. Intinya dari cerita ini bahwa kisah cinta tidak akan selalu indah seperti yang kita bayangkan, hal tak terduga pun dapat terjadi. Namun rasa cinta tidak akan pernah habis sampai kapan pun dan kepada siapa pun.
Keunggulan dari novel ini adalah berbeda dengan novel-novel pada umumnya yang berakhir bahagia, di novel ini berakhir dengan kesedihan. Cerita dari novel ini sangat menyentuh hati, bahkan sampai berlinang air mata. Buku ini pun menceritakan bagaimana indahnya kota Paris saat musim gugur hingga pembaca terbawa suasana.
Sedangkan kekurangan dari buku ini adalah akhir ceritanya sulit ditebak, tidak dapat diduga sama sekali. Dan gaya bahasanya terlalu baku.
Buku ini sudah cukup bagus menggambarkan isi ceritanya,romantis tapi tidak berlebihan. Memiliki akhir cerita yang berbeda dari novel-novel yang ada pada umumnya.

Hariani Ismail
Nirwana Permatasari
Sri Rahayu
Hapsari Astra Dewi
M. Arasy
Sandy Pratama Aksan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rabu, 11 April 2012

Resensi Novel


Resensi Novel - Autumn In Paris
Judul Novel : Autumn In Paris
Penulis : Ilana Tan
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2007
Tebal : 280 halaman
Harga : Rp. 43.350,00

Tara Dupont, tokoh utama cerita ini adalah blasteran Paris-Indonesia tetapi ia menyukai Paris dan musim gugur. Tara Dupont juga tinggal di Paris hidup bersama ayahnya dan bekerja sebagai seorang penyiar di stasiun radio yang cukup terkenal. Ia juga mempunyai seorang kakak angkat berkebangsaan Perancis yang ia pikir adalah cintanya.
Sampai akhirnya ia bertemu dengan Tatsuya Fujisawa, seorang arsitek yang sedang bekerja di Paris, teman dari kakak angkat Tara. Tatsuya adalah seorang lelaki Jepang yang membenci musim gugur di Paris, namun pertemuannya dengan Tara mengubah pendiriannya tentang musim gugur di Paris. Ia menyukai musim gugur di Paris karena Tara.
Awalnya, mereka bertemu secara tidak disengaja. Merekapun menjadi semakin dekat dan cocok tanpa disangka-sangka. Masa-masa indah mereka lalui bersama, berjalan-jalan ke tempat-tempat indah di Paris, melihat pemandangan kota Paris yang romantis. Namun sayangnya, takdir kehidupan membuat mereka berada dalam suatu dilema ternyata mereka adalah saudara, mereka memiliki ayah yang sama.
Di saat mereka saling mencintai, ternyata ada saja yang menghalangi mereka.
Tatsuya harus menjauhkan diri dari Tara, walaupun ia merasa itu sangat sulit. Kenyataan yang pahit telah membuatnya bimbang. Sampai akhirnya Tara juga mengetahui kenyataan pahit tersebut... dan cinta mereka berada di dalam cobaan yang berat. Pada akhirnya Tatsuya Fujisawa kembali ke Jepang mengalami kecelakaan sehingga koma dan akhirnya meninggal.
Buku ini merupakan salah satu buku yang patut untuk dibaca. Ceritanya memang menyedihkan dan mengharukan, namun tidak cengeng. Romantisme juga terasa sekali di dalam novel ini. Seperti saat Tatsuya menuliskan perasaan di dalam surat dan mengirimkannya ke radio. Ilana Tan mengemas cerita ini dengan sangat menarik. Jalan ceritanya pun tidak mudah ditebak. Banyak juga pengetahuan mengenai kota Paris, yang mungkin akan berguna bagi kita. Juga ada banyak kata-kata dalam bahasa Perancis yang dapat kita pelajari.
Ilana juga melukiskan pemandangan kota Paris dengan kalimat yang indah, membuat kita menjadi penasaran dengan kota Paris dan ikut membayangkannya. Intinya dari cerita ini bahwa kisah cinta tidak akan selalu indah seperti yang kita bayangkan, hal tak terduga pun dapat terjadi. Namun rasa cinta tidak akan pernah habis sampai kapan pun dan kepada siapa pun.
Keunggulan dari novel ini adalah berbeda dengan novel-novel pada umumnya yang berakhir bahagia, di novel ini berakhir dengan kesedihan. Cerita dari novel ini sangat menyentuh hati, bahkan sampai berlinang air mata. Buku ini pun menceritakan bagaimana indahnya kota Paris saat musim gugur hingga pembaca terbawa suasana.
Sedangkan kekurangan dari buku ini adalah akhir ceritanya sulit ditebak, tidak dapat diduga sama sekali. Dan gaya bahasanya terlalu baku.
Buku ini sudah cukup bagus menggambarkan isi ceritanya,romantis tapi tidak berlebihan. Memiliki akhir cerita yang berbeda dari novel-novel yang ada pada umumnya.

Hariani Ismail
Nirwana Permatasari
Sri Rahayu
Hapsari Astra Dewi
M. Arasy
Sandy Pratama Aksan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar